Resensi ini disajikan atas buku Blue Ocean Strategy versi Bahasa Inggris terbitan Harvard Bussines School Press 2005 Edition. Buku Blue Ocean Strategy sempat menjadi salah satu buku strategi manajemen yang terlaris sejagat.
Kedua penulis buku, yakni W.Chan Kim & Renee Mauborgne adalah Profesor pada Institusi INSEAD, Perancis ---sekolah kajian bisnis terpandang ranking kedua sedunia setelah Harvard Bussines School, AS--- Salah satu penulis buku, yakni Prof. Kim bahkan sempat tampil di Jakarta untuk mengupas buku tulisannya dihadapan undangan eksklusif terbatas bagi para top eksekutif perusahaan swasta, petinggi BUMN, dan pejabat teras pemerintah Indonesia menjelang tutup tahun 2005. Blue Ocean Strategy awal tahun 2006 pun telah diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia menjadi: "Strategi Samudera Biru" oleh Penerbit Serambi Insan Semesta dan tengah memasuki cetakan ketiga Maret 2006.
Yang amat mengesankan dari buku Blue Ocean Strategi adalah sajian uraian gagasan tentang strategi bisnis yang sedemikian gamblang dan gampang dimengerti pembaca. Disamping gamblang Penulis dengan berani mengajukan serangkaian thesis strategi bisnis yang boleh dikata menantang arus. Gagasan strategis penulis tentu saja didukung kajian riset valid yang amat intensif di INSEAD yang mengupas berbagai studi kasus yang amat relevan selama kurun beberapa dekade terakhir sehingga ---yang tidak kalah pentingnya--- seluruh data kajian kasus adalah benar-benar mutakhir.
Dalam awal uraiannya penulis mengambil contoh paling gres tentang keberhasilan sejumlah usaha bisnis yang kini terbilang amat sukses dengan jalan menciptakan "Blue Ocean" ; yakni menciptakan lahan bisnis spesifik hingga praktis tanpa pesaing.
Perusahaan yang berkecimpung uang berhubung sukses dalam melaksanakan langkah inovatif guna menumbuhkan suatu lahan pasar spesifik ---yang benar-benar belum pernah muncul sebelumnya--- hingga berkesempatan tumbuh menguntungkan. Perusahaan seperti inilah yang menangguk sukses berenang dalam "samudera biru" : Blue Ocean, dan yang bukan terjebak rame-rame berkubang dalam lautan Red Ocean yang penuh persaingan bisnis yang "berdarah-darah" !
Contoh kasus utama yakni, Cirque du Soleil yang bisnisnya di Eropa tumbuh amat mengesankan. Walaupun masih melekat nama "sirkus" Cirque du Soleil sesungguhnya adalah suatu "sajian seni pertunjukan berlatar sirkus dengan nuansa kontemporer", yang lebih mengutamakan sajian pertunjukan artis dengan tematik tertentu dengan tata artistik panggung pun berganti-ganti sesuai dengan pilihan tema pertunjukkan. Dan sama sekali berbeda dari pertunjukkan sirkus binatang diselingi Bozzo sang badut yang lebih sering menampilkan adegan slapsticks---
Berkat ciri khas pertunjukan yang berkelas tersendiri, ternyata model ini dapat tampil ekslusif serta memiliki nilai jual tinggi. Trend pertumbuhan bisnis hingga saat ini pun amat menjanjikan, dan bahkan jauh melewati pertumbuhan bisnis kebanyakan sirkus tradisional yang menyajikan pertunjukkan show binatang buas yang secara umum trend bisnisnya tengah menurun dan ditinggalkan penonton, khususnya di negara-negara maju Eropa Barat, yang dengan gencarnya era konservasi flora/fauna masa kini cenderung memandang negatif 'eksploitasi' binatang buas seperti dalam show sirkus tradisional.
Langkah-langkah Blue Ocean Strategy selengkapnya adalah;
1. Upaya untuk merekonstruksikan batas-batas pasar.
2. Upaya untuk fokus pada gambaran besar keseluruhan ("Big Picture").
3. Upaya meraih kinerja dengan melampaui batasan tuntutan yang ada.
4. Merancang rangkaian strategi dengan urutan yang benar.
5. Mengatasi setiap kendala organisasional.
6. Upaya mengintegrasikan setiap langkah tindakan ke dalam strategi.
Pada setiap langkah diatas disertai uraian ---yang terkadang diluar pakem strategi bisnis yang ada sekarang--- serta analisa dan contoh amat relevan. Semisal langkah guna merancang rangkaian strategi no-4 secara benar, diingatkan bahwa inovasi canggih dalam sisi teknologi semata tidaklah bakal menjamin sukses dalam pemasaran suatu produk. Yang lebih penting bagi konsumen adalah justru relevansi dengan kebutuhan pengguna dan nilai tertentu yang diberikan bagi pengguna produk, misalnya: praktis.
Penulis mengetengahkan pengertian "value innovation" sebagai dasar pijakan strategis dalam melangkah dengan Blue Ocean Strategy.
Contoh kasus;
Sukses NTT-DoCoMo dalam memassalkan layanan langganan i-Mode di Jepang dengan harga kompetitif yang sebenarnya relatif cukup mahal. Dari sisi teknologi sesungguhnya produk i-Mode tidaklah merupakan sesuatu yang amat canggih. Pelanggan tumbuh berkembang dengan amat mengesankan, berhubung layanan yang disajikan terbilang praktis dan memang menjadi kebutuhan kebanyakan pengguna sehari-hari dan hitungan harga jual produk yang sederhana serta masuk akal: "reasonable".
Walhasil, buku ini termasuk bacaan yang wajib dibaca bagi setiap pebisnis yang berkepentingan guna memacu lebih maju dengan langkah-langkah inovatif dengan strategi bisnis jitu yang sekian langkah lebih maju dibanding saingan yang masih mempraktekkan cara-cara bisnis model konvensional yang paling-paling hanya akan dapat mampu bertahan pada kondisi status quo tertentu atau bahkan mungkin segera tenggelam ditengah ramenya kancah persaingan bisnis.
Jumat, 07 November 2008
"Re-Code Your Change DNA"
Resensi buku : Re-Code Your Change DNA
Pengarang : Rhenald Kasali.
Penerbit Gramedia Pustaka Utama ( 248 hal, harga Rp 150.000,- )
Saat pertama membaca judul buku ini, beberapa reaksi otomatis muncul, seperti: “Bagaimana DNA diubah? Bukankan DNA itu sudah bawaan?” Begitu kuatnya kepercayaan yang tertanam di otak kita, bahwa DNA adalah faktor keturunan dan bawaan yang sudah harus diterima. Begitulah nasib, harus diterima dengan kepasrahan yang tulus. Nah, untuk membuka belenggu-belenggu yang mengungkung nasib, maka buku ini disajikan ke hadapan publik.
Lain lagi reaksi seorang Pegawai Negri, “Saya kan PNS, ngapain susah-susah toh semua juga begitu-begitu saja. Tidak ada lagi yang bisa diubah, malah frustasi kalau memikirkan perubahan. Karakter DNA – PNS sudah jelas, PNS sudah punya kepribadian yang kuat”
Secara sederhana, Re-Code adalah suatu ajakan untuk terbuka, berani melepas belenggu belenggu dan kebiasaan. Sebagai contoh ilustrasi, pada gambar 2 Prolog buku ini digambarkan seorang yang pada fasa belajar melihat sekelilingnya bahwa kalau minum dari botol adalah meneguk langsung dari botol, yang ekemudian menjadi kebiasaan (habits) kalau minum itu memang langsung meneguk dari botol. Karena sikap keterbukaan orang tersebut terhadap ruang lingkup pergaulan, lingkungan baru, pengetahuan, tata cara dan etiket perjamuan makan, dll maka secara elegan orang tersebut dengan berdasi dan berjas rapi menuangkan minuman dari botol ke dalam gelas, baru kemudian diminum. Proses perubahan seperti itu yang digambarkan sebagai perubahan DNA, yaitu : “New way of doing thinking & New Habit”.
Jadi masih sulitkah untuk mulai membuka pikiran dan belenggu-belenggu yang ada dengan mulai membuka lembar demi lembar buku ini? Buku yang disajikan penuh ilustrasi berwarna, foto-foto dan contoh-contoh yang mengajak para Pembacanya untuk membongkar tali-tali belenggu seutas demi seutas untuk mengubah cara pandang. Re-code artinya menata kembali kode-kode dalam DNA yang s udah ada untuk membentuk karakter baru , cara baru, keberanian baru, sikap-sikap baru yang lebih adaptive menyesuaikan tuntutan jaman yang memang sudah berubah. Salah satu contoh adalah dinosaurus yang tidak berhasil mere-code DNA-nya, yaitu dengan tetap berbadan besar tetapi harus hidup di bumi yang semakin sempit oleh Penduduk, telah terbukti punah. Demikian pula pertanyaan kepada Organisasi dan para Pemimpin Organisasi yang tidak mau beradaptasi dengan perubahan lingkungan dan situasi. Relakah untuk punah?
Berbagai contoh Re-code para Pemimpin yang berhasil membawa puncak-puncak kejayaan organisasi secara berkesinambungan maupun Pemimpin Negara yang berhasil mengangkat harkat dan harga diri bangsanya, disajikan dalam buku ini secara menarik. Dipinggir halaman, selalu disampaikan kata-kata bijak, dan cerita-cerita sangat pendek yang inspiratif. Bila kita tertarik, dapat kita salin dan dituliskan di sudut-sudut agenda. Beberapa bahasan tentang kepemimpinan yang adaptif, dengan gamblang diuraikan dalam bab yang berjudul “Re-Code the Leader”. Dengan me-"re-code" para leader ini, organisasi akan diusung tidak sekedar menjadi Good Company tetapi menjadi Great Company. Dengan kemauan para leadernya dalam meningkatkan level kepemimpinannya dari level-1, yaitu kepemimpinan berdasarkan Surat Keputusan (SK) dan Tupoksi ke level-level 2,3 …..sampai level 5, maka capaian kualitas kerja menuju Great Company tidak hanya suatu wacana, tetapi dapat terwujud nyata.
Jadi, bagaimana harapan Anda terhadap Organisasi Anda? Sebagai salah satu peran dalam mata rantai penggerak roda organisasi, tidak salah bila Anda mencoba untuk me re-code diri Anda sendiri.
Selamat mencoba, tinggalkan belenggu “percuma, hanya teori doank”.
Pengarang : Rhenald Kasali.
Penerbit Gramedia Pustaka Utama ( 248 hal, harga Rp 150.000,- )
Saat pertama membaca judul buku ini, beberapa reaksi otomatis muncul, seperti: “Bagaimana DNA diubah? Bukankan DNA itu sudah bawaan?” Begitu kuatnya kepercayaan yang tertanam di otak kita, bahwa DNA adalah faktor keturunan dan bawaan yang sudah harus diterima. Begitulah nasib, harus diterima dengan kepasrahan yang tulus. Nah, untuk membuka belenggu-belenggu yang mengungkung nasib, maka buku ini disajikan ke hadapan publik.
Lain lagi reaksi seorang Pegawai Negri, “Saya kan PNS, ngapain susah-susah toh semua juga begitu-begitu saja. Tidak ada lagi yang bisa diubah, malah frustasi kalau memikirkan perubahan. Karakter DNA – PNS sudah jelas, PNS sudah punya kepribadian yang kuat”
Secara sederhana, Re-Code adalah suatu ajakan untuk terbuka, berani melepas belenggu belenggu dan kebiasaan. Sebagai contoh ilustrasi, pada gambar 2 Prolog buku ini digambarkan seorang yang pada fasa belajar melihat sekelilingnya bahwa kalau minum dari botol adalah meneguk langsung dari botol, yang ekemudian menjadi kebiasaan (habits) kalau minum itu memang langsung meneguk dari botol. Karena sikap keterbukaan orang tersebut terhadap ruang lingkup pergaulan, lingkungan baru, pengetahuan, tata cara dan etiket perjamuan makan, dll maka secara elegan orang tersebut dengan berdasi dan berjas rapi menuangkan minuman dari botol ke dalam gelas, baru kemudian diminum. Proses perubahan seperti itu yang digambarkan sebagai perubahan DNA, yaitu : “New way of doing thinking & New Habit”.
Jadi masih sulitkah untuk mulai membuka pikiran dan belenggu-belenggu yang ada dengan mulai membuka lembar demi lembar buku ini? Buku yang disajikan penuh ilustrasi berwarna, foto-foto dan contoh-contoh yang mengajak para Pembacanya untuk membongkar tali-tali belenggu seutas demi seutas untuk mengubah cara pandang. Re-code artinya menata kembali kode-kode dalam DNA yang s udah ada untuk membentuk karakter baru , cara baru, keberanian baru, sikap-sikap baru yang lebih adaptive menyesuaikan tuntutan jaman yang memang sudah berubah. Salah satu contoh adalah dinosaurus yang tidak berhasil mere-code DNA-nya, yaitu dengan tetap berbadan besar tetapi harus hidup di bumi yang semakin sempit oleh Penduduk, telah terbukti punah. Demikian pula pertanyaan kepada Organisasi dan para Pemimpin Organisasi yang tidak mau beradaptasi dengan perubahan lingkungan dan situasi. Relakah untuk punah?
Berbagai contoh Re-code para Pemimpin yang berhasil membawa puncak-puncak kejayaan organisasi secara berkesinambungan maupun Pemimpin Negara yang berhasil mengangkat harkat dan harga diri bangsanya, disajikan dalam buku ini secara menarik. Dipinggir halaman, selalu disampaikan kata-kata bijak, dan cerita-cerita sangat pendek yang inspiratif. Bila kita tertarik, dapat kita salin dan dituliskan di sudut-sudut agenda. Beberapa bahasan tentang kepemimpinan yang adaptif, dengan gamblang diuraikan dalam bab yang berjudul “Re-Code the Leader”. Dengan me-"re-code" para leader ini, organisasi akan diusung tidak sekedar menjadi Good Company tetapi menjadi Great Company. Dengan kemauan para leadernya dalam meningkatkan level kepemimpinannya dari level-1, yaitu kepemimpinan berdasarkan Surat Keputusan (SK) dan Tupoksi ke level-level 2,3 …..sampai level 5, maka capaian kualitas kerja menuju Great Company tidak hanya suatu wacana, tetapi dapat terwujud nyata.
Jadi, bagaimana harapan Anda terhadap Organisasi Anda? Sebagai salah satu peran dalam mata rantai penggerak roda organisasi, tidak salah bila Anda mencoba untuk me re-code diri Anda sendiri.
Selamat mencoba, tinggalkan belenggu “percuma, hanya teori doank”.
The McDonaldization of Society by George Ritzer
Kata "McDonaldization" sejak diperkenalkan pertama kali lewat karya tulis thesis doktoral George Ritzer (Cornell Univ 1998) dalam buku "The McDonaldization of Society" telah menjadi jargon atau istilah baru tersendiri ---sama halnya seperti istilah "google"--- yang kemudian banyak terpakai dikalangan publik. Buku tulisan George Ritzer memang telah menarik banyak minat pembahasan dalam perbincangan mengenai bidang sosiologi kontemporer, khususnya berkenaan dengan isue terkini globalisasi.
Sesuai dengan karakteristik penulisan karya ilmiah yang lazim diuraikan secara runtut, maka Ritzer dalam bukunya yang terdiri atas 10 bab (setebal total 278 hal), membagi pembahasan dalam 3 kelompok: 2 bab awal sebagai introduksi/perkenalan awal, bab 4 s/d 7 inti pembahasan utama, dan bab 8 s/d 10 menjadi bagian penutup. Dalam bahasan Bab 1. An Introduction to McDonaldization dan Bab 2 - McDonaldization and It;s Precursors : from the Iron Cage to Fast-food resto; secara cermat Ritzer boleh dikata telah menguraikan secara rinci isi keseluruhan pembahasan pemikirannya. Juga termasuk kutipan perbandingan prinsip-prinsip McDonaldization terhadap teori sosiologi klasik pemikiran Weber: Efficiency - Calculability - Predictibility - Control; yang oleh Weber dikenakan atas Birokrasi.
"McDonaldization" didefinisikan Ritzer:
"The process by which the principles of the fast-food are coming
to dominate more and more sectors of American society as well as of
the rest of the world".
Menyimak definisi Ritzer; tak pelak lagi istilah "McDonaldization" mengacu kepada raksasa bisnis resto makanan cepat saji McDonald dari AS yang selama sekian dekade hingga saat ini tetap menjadi simbol merk global bisnis yang sukses di seluruh dunia. McDonald adalah salah satu perusahaan yang terus-menerus bercokol dalam top-list merk global dan kapitalisasi bisnis ratusan milyar dollar yang menggurita keseluruh antero dunia. Saat tulisan Ritzer dibuat tahun 1998 nilai total penjualan bisnis McDonald sebesar $ 36 milyar dari 24.800 resto di seluruh dunia.
Walaupun dalam hal ini Ritzer pun menjelaskan, bahwa sesungguhnya yang dipentingkan dari istilah "McDonaldization" sesungguhnya adalah sisi uraian pengertian atas definisi yang dilontarkannya. Sungguh kebetulan pula istilah "McDonaldization" terdengar lebih enak dirangkai, jika dibandingkan misalnya dengan;
BurgerKingization, 7Elevenization, Starbuckization, dll.
Bagaimana seseorang pembaca buku untuk mengambil manfaat atas uraian McDonaldization agaknya tergantung kepada pilihan memposisikan dirinya sendiri, misalnya apakah sebagai pebisnis waralaba restoran yang tentunya dapat mengasah lebih tajam analisis ilmu dalam memahami sosiologis perilaku konsumen. Bagi aktivis anti-globalisasi ataupun kalangan awam umumnya yang merasa sesak dengan kondisi nyata sehari-hari menghadapi fenomena McDonaldization di mana-mana, George Ritzer pun telah mengajukkan serangkaian kiat "Practical Guides Dealing with McDonaldization" yang terdapat pada bagian terakhir Bab 10.
Walhasil, buku "The McDonaldization of Society" -New Century Edition- (tahun 2000) terbitan Pine Forge Press adalah sebuah bacaan yang menarik minat bagi segala kalangan pembaca.
Sesuai dengan karakteristik penulisan karya ilmiah yang lazim diuraikan secara runtut, maka Ritzer dalam bukunya yang terdiri atas 10 bab (setebal total 278 hal), membagi pembahasan dalam 3 kelompok: 2 bab awal sebagai introduksi/perkenalan awal, bab 4 s/d 7 inti pembahasan utama, dan bab 8 s/d 10 menjadi bagian penutup. Dalam bahasan Bab 1. An Introduction to McDonaldization dan Bab 2 - McDonaldization and It;s Precursors : from the Iron Cage to Fast-food resto; secara cermat Ritzer boleh dikata telah menguraikan secara rinci isi keseluruhan pembahasan pemikirannya. Juga termasuk kutipan perbandingan prinsip-prinsip McDonaldization terhadap teori sosiologi klasik pemikiran Weber: Efficiency - Calculability - Predictibility - Control; yang oleh Weber dikenakan atas Birokrasi.
"McDonaldization" didefinisikan Ritzer:
"The process by which the principles of the fast-food are coming
to dominate more and more sectors of American society as well as of
the rest of the world".
Menyimak definisi Ritzer; tak pelak lagi istilah "McDonaldization" mengacu kepada raksasa bisnis resto makanan cepat saji McDonald dari AS yang selama sekian dekade hingga saat ini tetap menjadi simbol merk global bisnis yang sukses di seluruh dunia. McDonald adalah salah satu perusahaan yang terus-menerus bercokol dalam top-list merk global dan kapitalisasi bisnis ratusan milyar dollar yang menggurita keseluruh antero dunia. Saat tulisan Ritzer dibuat tahun 1998 nilai total penjualan bisnis McDonald sebesar $ 36 milyar dari 24.800 resto di seluruh dunia.
Walaupun dalam hal ini Ritzer pun menjelaskan, bahwa sesungguhnya yang dipentingkan dari istilah "McDonaldization" sesungguhnya adalah sisi uraian pengertian atas definisi yang dilontarkannya. Sungguh kebetulan pula istilah "McDonaldization" terdengar lebih enak dirangkai, jika dibandingkan misalnya dengan;
BurgerKingization, 7Elevenization, Starbuckization, dll.
Bagaimana seseorang pembaca buku untuk mengambil manfaat atas uraian McDonaldization agaknya tergantung kepada pilihan memposisikan dirinya sendiri, misalnya apakah sebagai pebisnis waralaba restoran yang tentunya dapat mengasah lebih tajam analisis ilmu dalam memahami sosiologis perilaku konsumen. Bagi aktivis anti-globalisasi ataupun kalangan awam umumnya yang merasa sesak dengan kondisi nyata sehari-hari menghadapi fenomena McDonaldization di mana-mana, George Ritzer pun telah mengajukkan serangkaian kiat "Practical Guides Dealing with McDonaldization" yang terdapat pada bagian terakhir Bab 10.
Walhasil, buku "The McDonaldization of Society" -New Century Edition- (tahun 2000) terbitan Pine Forge Press adalah sebuah bacaan yang menarik minat bagi segala kalangan pembaca.
ESQ |Emotional Spiritual Quotient| oleh Ary Ginanjar Agustian
ESQ : Emotional Spiritual Quotient
Berdasarkan 6 Rukun Iman dan 5 Rukun Islam
Penerbit : Arga (305 hal)
Membaca buku ini, seperti menguak tabir rahasia tentang adanya korelasi yang sangat kuat antara dunia usaha, profesionalisme dan manajemen modern, dalam hubungannya dengan intisari Islam, yaitu Rukun Iman dan Rukun Islam. Pemahaman dan pendalaman kedua unsur inti ini, telah melahirkan sebuah pemikiran baru yang segar yang dinamakan ESQ atau Kecerdasan Emosi dan Spiritual. Penulis buku ini, Ary Ginanjar, adalah seorang pengusaha muda yang tidak pernah mengenyam pendidikan formal mengenai keagamaan atau psikologi. Ia mendalami bidang keagamaan dengan mandiri melalui metode “kemerdekaan berpikir”. Dalam buku ini, ia berusaha menggabungkan Emotional Intelligence (EQ) yang didasari dengan hubungan antara manusia dengan Tuhannya (SQ), sehingga menghasilkan ESQ: Emotional and Spiritual Quotient . Ary Ginanjar memaparkan pemikirannya melalui sebuah ESQ Model, yang menggambarkan seluruh pemahaman dan fenomena secara komprehensif. Bermula dari titik fitrah, berlanjut kepada pembangunan prinsip hidup yang membangun mental, hingga ketangguhan sosial yang dirangkumkan secara berintegrasi.
Buku ini terdiri dari empat bagian yang masing-masing memaparkan mengenai unsur-unsur yang terdapat pada ESQ Model. Pada bagian satu ( Zero Mind Process–Penjernihan Emosi), penulis mengharapkan pembaca dapat berpikir secara jernih terlepas dari belenggu pemikiran yang selama ini menghalangi kecerdasan emosi manusia. Hasil dari penjernihan emosi ini dinamakan "God-Spot" atau fitrah. Pada bagian dua ( Mental Building), Ary Ginanjar menjelaskan tentang arti pentingnya alam pikiran. Di tahap ini, penulis menjabarkan mengenai cara membangun alam berpikir dan emosi secara sistematis berdasarkan Rukun Iman yang diperkenalkan dengan istilah Enam Prinsip, yaitu:
Star Principle – Prinsip Bintang (Iman kepada Allah)
Angel Principle – Prinsip Matahari (Iman kepada Malaikat)
Leadership Principle – Prinsip Kepemimpinan (Iman kepada Nabi dan Rasul)
Learning Principle – Prinsip Pembelajaran (Iman kepada Al Qur’an)
Vision Principle – Prinsip Masa Depan (Iman kepada Hari Kemudian)
Well Organized Principle – Prinsip Keteraturan (Iman kepada Ketentuan Allah)
Pada bagian tiga (Personal Strength–Ketangguhan Pribadi), berisi mengenai penjabaran mengenai tiga langkah pengasahan hati yang dilaksanakan secara berurutan dan sangat sistematis berdasarkan Rukun Islam. Langkah ini dimulai dengan Mission Statement (Dua Kalimat Syahadat), dilanjutkan dengan Character Building (Shalat 5 Waktu) dan diakhiri dengan Self Controlling (Puasa). Dengan melakukan ketiga langkah ini, pembaca diharapkan dapat memiliki ketangguhan pribadi. Menurut penulis, ketangguhan pribadi perlu diimbangi dengan ketangguhan sosial yang dapat diwujudkan dengan pembentukan dan pelatihan untuk melakukan sinergi dengan orang lain atau dengan lingkungan sosialnya. Pelatihan yang diberikan dinamakan Strategic Collaboration atau Langkah Sinergi (Zakat) dan Total Action atau Langkah Aplikasi Total (Haji).
Inti dari buku ini adalah untuk menjadi seorang yang sukses, tidak hanya dibutuhkan intelegensi yang tinggi tapi juga kecerdasan emosi yang tidak hanya berorientasi pada hubungan antar manusia semata tapi juga didasarkan pada hubungan manusia dengan Tuhannya. Buku ini mensinergikan kebenaran ajaran Islam dengan penemuan ilmiah dan teori-teori dari para pakar ilmu pengetahun di “Barat”, khususnya ilmuwan di bidang EQ atau kecerdasan emosi.
Buku yang perlu dibaca, tidak hanya oleh kalangan agamawan atau ilmuwan tetapi juga oleh masyarakat umum. Dan hendaknya dijadikan bahan acuan pemikiran dan langkah bagi masyarakat Indonesia pada umumnya dan umat Islam khususnya demi kemajuan bangsa dan negara secara keseluruhan.
Berdasarkan 6 Rukun Iman dan 5 Rukun Islam
Penerbit : Arga (305 hal)
Membaca buku ini, seperti menguak tabir rahasia tentang adanya korelasi yang sangat kuat antara dunia usaha, profesionalisme dan manajemen modern, dalam hubungannya dengan intisari Islam, yaitu Rukun Iman dan Rukun Islam. Pemahaman dan pendalaman kedua unsur inti ini, telah melahirkan sebuah pemikiran baru yang segar yang dinamakan ESQ atau Kecerdasan Emosi dan Spiritual. Penulis buku ini, Ary Ginanjar, adalah seorang pengusaha muda yang tidak pernah mengenyam pendidikan formal mengenai keagamaan atau psikologi. Ia mendalami bidang keagamaan dengan mandiri melalui metode “kemerdekaan berpikir”. Dalam buku ini, ia berusaha menggabungkan Emotional Intelligence (EQ) yang didasari dengan hubungan antara manusia dengan Tuhannya (SQ), sehingga menghasilkan ESQ: Emotional and Spiritual Quotient . Ary Ginanjar memaparkan pemikirannya melalui sebuah ESQ Model, yang menggambarkan seluruh pemahaman dan fenomena secara komprehensif. Bermula dari titik fitrah, berlanjut kepada pembangunan prinsip hidup yang membangun mental, hingga ketangguhan sosial yang dirangkumkan secara berintegrasi.
Buku ini terdiri dari empat bagian yang masing-masing memaparkan mengenai unsur-unsur yang terdapat pada ESQ Model. Pada bagian satu ( Zero Mind Process–Penjernihan Emosi), penulis mengharapkan pembaca dapat berpikir secara jernih terlepas dari belenggu pemikiran yang selama ini menghalangi kecerdasan emosi manusia. Hasil dari penjernihan emosi ini dinamakan "God-Spot" atau fitrah. Pada bagian dua ( Mental Building), Ary Ginanjar menjelaskan tentang arti pentingnya alam pikiran. Di tahap ini, penulis menjabarkan mengenai cara membangun alam berpikir dan emosi secara sistematis berdasarkan Rukun Iman yang diperkenalkan dengan istilah Enam Prinsip, yaitu:
Star Principle – Prinsip Bintang (Iman kepada Allah)
Angel Principle – Prinsip Matahari (Iman kepada Malaikat)
Leadership Principle – Prinsip Kepemimpinan (Iman kepada Nabi dan Rasul)
Learning Principle – Prinsip Pembelajaran (Iman kepada Al Qur’an)
Vision Principle – Prinsip Masa Depan (Iman kepada Hari Kemudian)
Well Organized Principle – Prinsip Keteraturan (Iman kepada Ketentuan Allah)
Pada bagian tiga (Personal Strength–Ketangguhan Pribadi), berisi mengenai penjabaran mengenai tiga langkah pengasahan hati yang dilaksanakan secara berurutan dan sangat sistematis berdasarkan Rukun Islam. Langkah ini dimulai dengan Mission Statement (Dua Kalimat Syahadat), dilanjutkan dengan Character Building (Shalat 5 Waktu) dan diakhiri dengan Self Controlling (Puasa). Dengan melakukan ketiga langkah ini, pembaca diharapkan dapat memiliki ketangguhan pribadi. Menurut penulis, ketangguhan pribadi perlu diimbangi dengan ketangguhan sosial yang dapat diwujudkan dengan pembentukan dan pelatihan untuk melakukan sinergi dengan orang lain atau dengan lingkungan sosialnya. Pelatihan yang diberikan dinamakan Strategic Collaboration atau Langkah Sinergi (Zakat) dan Total Action atau Langkah Aplikasi Total (Haji).
Inti dari buku ini adalah untuk menjadi seorang yang sukses, tidak hanya dibutuhkan intelegensi yang tinggi tapi juga kecerdasan emosi yang tidak hanya berorientasi pada hubungan antar manusia semata tapi juga didasarkan pada hubungan manusia dengan Tuhannya. Buku ini mensinergikan kebenaran ajaran Islam dengan penemuan ilmiah dan teori-teori dari para pakar ilmu pengetahun di “Barat”, khususnya ilmuwan di bidang EQ atau kecerdasan emosi.
Buku yang perlu dibaca, tidak hanya oleh kalangan agamawan atau ilmuwan tetapi juga oleh masyarakat umum. Dan hendaknya dijadikan bahan acuan pemikiran dan langkah bagi masyarakat Indonesia pada umumnya dan umat Islam khususnya demi kemajuan bangsa dan negara secara keseluruhan.
Langganan:
Postingan (Atom)
| Makanan Organik | Investasi | Perawatan Tubuh | Perawatan Rambut | Tips Pekerjaan | Cari Pasangan | Tips Kesehatan | Tawa Bareng | Kue dan Roti | Direktori Bisnis | Jalan - Jalan | Aneka Tips | Otomotif | Gaya Hidup | Resensi Film | Sinetron | Hidup Sehat | Seksualitas | Asian Star | Lirik Laguku | Digital Printing | Digital Sablon | Digital PhotoStudio | Digital Card | Digital Training | Mengenal Seft | Konvensional | Deo Reiki | Bali Tour | Investasi Online | Affiliasi | Wacana Bisnis | Motivasi MLM | Seft Mastery | Gratisan | Semua Sehat | Secuil Info | Resensi Buku | Teknologi | Gadget | Bekam | Dunia Wanita | Menu Daerah | Mesin Usaha | Tanaman Obat | Wisata IPTEK | Pengolahan Pangan | Pustaka IPTEK | Wisata Bandung | Dunia Ibu | Digital Alarm | Masa Depan Cerah | PTW | PTAdv | PPA | Link to Cash | Tanpa Iklan | PTR | Modal Gratis | Buat Web Gratis | Tenaga Dalam | Serba Unik | Belajar Adsense | Belajar SEO | Promosi Website | Humor Politik | Fenomena Hidup | Email | Friendster | PHP Pemula | Paid To Click | Resep Mancanegara | Software House | Web Hosting | Agen Wisata | I Luv Indonesia | Artis Indonesia | Asosiasi Kesehatan | Anak Band | Beladiri | Ekonomi Bisnis | Bursa Kerja | Gudang Tawa | Boleh Percaya | Free Blog Template | Komputer | Situs Pendidikan | Pengusaha Surabaya | Universitas | Wisata | Furniture | Toko Online | Property | Situs Film | Galeri Foto | LifeStyle | Hal Menarik | Indonesia Negeriku | Selalu Sehat | Kafe Internet | Kamus | Sehat Alternatif | Koleksi Pribadi | Distro Linux | Majalah Online | Tutorial Photoshop | Tutorial CorelDraw | Desain Grafis | Info Regional | Direktori Gaya Hidup | Info Kota | Direktori Bursa Kerja | Pengobatan Alternatif | Humor Komputer | Portal Berita | Media Online | Direktori Games | Aneka Situs | Komunitas Online | Website Link | Link Favorit | Mengenal Linux | MP3 | Komunitas Otomotif | MotoGP | Passive Income |Pulsa Murah | Sumber Daya Online | Hosting | Travelling | Lowongan Kerja | Dealer Pulsa | Khasiat Tanaman Obat | Aneka Kursus | Trik Bisnis | Koleksi Artikel | Gudang Lagu | Lirik Lagu | Gamers | Asal Tawa | SMS Lucu | Portal Bisnis | Bursa Handphone | Koleksi Film | Multi Level Marketing | Pulsa Elektrik | Red Tea | Franchise | Laundry Kiloan | Herbal | Uang Gratis | Paid To Review | Panduan Friendster | Panduan FaceBook | Pusat Handycraft | Online Store | Script Bisnis Online | Pro Affiliate | Coba Reviews | Bursa Komputer | Bursa Mobil | Free Software | Klub Otomotif | Situs Jodoh | Musik Asyik | Situs Games | Link Portal News | Klub Komik | Bursa Property | Mobil Bekas | Peluang Bisnis | Club Forex | Panduan Adsense Pemula | Direktori Resep | eBook Gratis | Belajar Web | Info Beras Organik | Kolesterol | Diabetes | Reiki Mastery | Yoga | Bodi Gitar | Wordpress Tutorial | Publisher Adsense | Real Estate | Forum | Referensi Desain Grafis | Situs Direktori | MLM di Indonesia | Data Lowongan Kerja | Iklan Umum | Metafisika | Hypnotherapy | Non Medis | Mother Choice | Spiritualitas | Kontak Jodoh | Para Blogger | Template Gratis | Download MP3 | Panduan BIsnis Online | Peluang Bisnis Pulsa | Forex Trading | Ringtones | Kubuntu | Iklan Baris Gratis | Waralaba | Futsal | Rosella |